Sabtu, 10 Oktober 2009

status gizi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya

Status gizi merupakan keadaan kesehatan tubuh seseorang atau sekelompok orang yang diaklibatkan oleh konsumsi, penyerapan (absorbtion) dan utilisasi (utilization) zat gizi makanan yang dikonsumsi dan dimonitor dari pertumbuhan fisik anak.
perlu difahami bahwa status gizi dan indikator status gizi terdapat suatu perbedaan, yaitu indikator tidak hanya merefleksi status gizi tetapi juga dapat memberikan refleksi terhadap pengaruh-pengaruh faktor non gizi.
secara garis besar, status gizi seseorang dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor langsung dan faktor tidak langsung. Yang dimaksud dengan faktor langsung di sini adalah faktor atau variabel yang secara langsung berhubungan dengan status gizi seseorang. Ada dua hal yang termasuk ke dalam golongan ini, yaitu asupan makanan dan status kesehatan. Asupan makanan adalah jumlah makanan yang mengandung gizi yang dikonsumsi oleh seseorang. Ada beberapa variabel yang terkait dengan hal ini, pertama yaitu pola makan. Pola makan seseorang akan berpengaruh terhadap asupan makanannya. Misalnya, derajat keteraturan makannya, frekuensi makannya, dan kuantitas makanannya. Kedua yaitu kebiasaan makan, biasanya hal ini terkait pula dengan kebiasaan yang berlaku dalam suatu daerah, misalnya di suatu daerah yang lebih didahulukan untuk diberikan makanan adalah suaminya daripada anaknya.
sementara itu status kesehatan berkaitan dengan keadaan kesehatan seseorang saat ini. tentu hal ini juga berkaitan dengan riwayat kesehatannya, karena tidak serta merta seseorang memiliki status kesehatan yang baik atau buruk tanpa dikaitkan dengan kondisi sebelumnya dan hal-hal yang mempengaruhinya.
faktor yang tidak berkaitan secara langsung dan dapat mempengaruhi status gizi seseorang adalah faktor ekonomi, sosial, dan budaya.
ekonomi. Keadaan ekonomi seseorang berpengaruh secara terhadap asupan makanannya dan pada akhirnya mempengaruhi status gizinya. Keadaan ekonomi dikaitkan dengan pendapatan rumah tangga dan besar keluarga yang menjadi tanggungan rumah tangga tersebut. Semakin kecil pendapatannya biasanya status gizi anggota keluarganya akan semakin kurang baik. Begitu juga sebaliknya, meskipun tidak menutup kemungkinan orang yang berpendapat besar pun akan memiliki status gizi yang kurang (kan uda dibilangin kalau variabel yang menentukan status gizi itu banyak..jadi gak bisa diliat dari satu faktor saja). Berikutnya adalah faktor sosial, hal ini berkaitan dengan bagaimana kondisi sosial individu tersebut berada, atau bisa juga dikaitkan dengan status sosial individu tersebut dalam kehidupan sosialnya, semakin baik status sosial, biasanya status gizinya juga semakin baik, karena dia memiliki akses untuk mengarah ke keadaan tersebut. Budaya. Budaya yang juga sangat erat kaitannya dengan status gizi seseorang, yang berkaitan dengan budaya adalah sangat banyak sekali, tetapi dalam hal ini kita batasi kaitannya dengan pangan dan pemenuhan gizi seseorang, bagaimana seseorang memandang suatu makanan dan bagaimana seseorang memberikan serta menerima makanan. Misalnya dalam suatu daerah, makanan tertentu dilarang untuk dikonsumsi sementara di daerah lain tidak dilarang. Contoh lain, bagaimana seorang istri mengutamakan pemenuhan kebutuhan pangan suaminya dibandingkan dengan dirinya dan anaknya. Biasanya hal ini terkait dengan adat yang berlaku pada suatu daerah.
satu hal lagi, yang sangat erat kaitannya dengan hal ini, yakni ketersediaan pangan. Bagaimanapun jika ketersediaan pangan di suatu daerah tercukupi dan keberagamannya memiliki nilai 100, hampir bisa dipastikan status gizi di daerah tersebut akan terbilang baik dengan asumsi aksesnya merata dan variabel-variabel di atas bergerak ke arah pengaruh yang positif. Sekali lagi, jika kita membicarakan status gizi, maka tidak bisa hanya dengan melihat satu variabel saja.
sama halnya ketika kita memandang suatu masalah, akan sangat egois jika kita melihat dari satu aspek saja sehingga kita mendapatkan persepsi yang kurang lengkap dan memicu ketidaktepatan dalam pengambilan keputusan.
So, bisa dikatakan bahwa apa yang kita pelajari di dunia ini sesungguhnya sangat berkaitan. Seperti kita yang mengejar dunia untuk mendapatkan akhirat, bagaimana caranya? Cari dan lengkapi saja sendiri jawabannya..hehe
Regards
MS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar